Lebaran Tahun ini



Tak ayal lagi, berbuka puasa tentunya akan menjadi saat-saat yang paling di tunggu-tunggu bagi kita semua dibulan Ramadhan. Penulis yakin, jika diadakan survey selama bulan ramadhan, maka Azan Magrib akan mendapatkan rating tertinggi, baik di siaran televisi maupun di siaran radio.
Ya, karena Azan Magrib adalah garis finish sementara bagi kita yang berpuasa. Kenapa sementara? Ya karena garis finish sesungguhnya akan kita capai pada saat meraih kemenangan yang sesungguhnya, yaitu di hari raya Idul Fitri. 
Azan Magrib adalah pemisah dan penentu, di mana setelah Azan Magrib dikumandangkan, maka sesuatu yang tadinya adalah dilarang, seperti makan dan minum akan berubah status menjadi boleh dikerjakan.

Maka ngabuburit menjadi hal yang sering dilakukan dalam menunggu waktu berbuka tersebut. Namun, ada suasana berbeda bagi mereka yang hidup di kota santri (mondok di pesantren). Ngabuburit dengan cara lain, yang tentunya lebih berwarna :)


Nah, jika anda pernah dengar lagu “Suasana Di Kota Santri” yang dipopulerkan oleh grup Qasidah Nasidah Ria, maka anda pasti tidak akan asing lagi dengan liriknya yang seperti ini: 

“Tiap pagi dan sore hari, 

muda-mudi, 
berbusana rapi. 
Menyandang kitab suci, 
hilir-mudik silih berganti. 
Pulang pergi mengaji”. 

Mungkin, lirik lagu tersebut sudah bisa sedikit menggambarkan suasana ngabuburit di kota santri. Ya, Seru,, tapi religius...

Mau tak mau, maka asrama akan menjadi ngabuburit masing-masing santri sebelum berbuka puasa. Lonceng berbunyi sebanyak tiga kali, maka semua santri akan kembali ke asramanya masing-masing. Setiap hari, satu orang akan berdiri memberikan ceramah singkat mengenai apa saja yang bermanfaat. 

Begitulah kegiatan ini berjalan setiap harinya dibulan puasa dilakukan secara bergantian. Terkadang, canda tawa terdengar sesekali di tengah-tengah pembicaraan. Ya seru dan karena bisa saling berbagi ilmu dalam suasana yang religius.

Tak lupa juga, pembacaan Al-Quran secara tadarrusan dilakukan setiap harinya menunggu waktu berbuka. Tanpa terasa, Azan Magrib pun berkumandang, finish 'sementara' telah diraih. 

Doa yang dikumandangkan secara bersama-sama menjadi pemandangan lain yang terlihat pada saat itu. Suasana lapar dan dahaga menghilang begitu saja, seiring berjalannya waktu berbuka puasa. 


Setelah itu, ya tentunya dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah dan juga makan di dapur santri. Nah, di sinilah saat kesabaran akan diuji, karena santri harus mengantri untuk mendapatkan jatah makannya. 


Tapi jangan takut, semua itu tidak akan terasa jika dilakukan secara bersama-sama. Ya Kebersamaan antara santri adalah sesuatu yang menjadikan santri bisa bertahan dalam keadaan seperti ini. Kebersamaan dalam suka maupun duka


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Nahwu Seri 3

Belajar Jawahirul Maknun- Tentang Fashohah,Tanafur,Ta'qid

Surah at Takatsur 102