Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ushul Aqidah

Pemahaman Sesat Tentang Tauhid Rububiah Dan Uluhiyah Menurut Wahabi (bag 2)

Gambar
Tauhid Uluhiyyah Supaya lebih jelas, kita akan mengkaji pandangan Muhammad Abdul Wahhab mengenai seputar tauhid uluhiyyah. Yang dimaksud dengan tauhid uluhiyyah oleh kalangan Wahabi ialah bahwa ibadah semata-mata hanya untuk Allah swt., dan seseorang tidak boleh menyekutukan-Nya dengan yang lainnya di dalam beribadah kepada-Nya. Inilah tauhid yang menjadi tujuan diutusnya para Nabi dan para Rasul. Kita semua tidak ada keraguan sedikitpun tentang pemahaman ini. Namun, disana terdapat kekaburan mengenai istilah. Karena, didalam Al-Qur’an, Allah swt. bukanlah berarti al-ma’bud. Kita dapat menama- kan tauhid ini dengan tauhid ibadah.  Namun demikian tidak ada masalah dengan istilah jika kita telah sepakat mengenai pemahamannya.Kaum Muslimin sepakat akan wajibnya menjauhkan diri dari ber-ibadah kepada selain Allah swt. dan hanya semata-mata kepada-Nya kita beribadah. Namun yang menjadi perselisih- an ialah mengenai batasan pengertian ibadah. Dan ini merupakan sesuatu yang paling

Pemahaman Sesat Tentang Tauhid Rububiah Dan Uluhiyah Menurut Wahabi (bag 1)

Gambar
kaumpesantren.com Tauhid Rububiyyah. Mari kita mulai dengan pembahasan singkat tauhid rububiyyah, yang menjelaskan kata ar-Rabb dengan arti Pencipta, hal ini sangat jauh dari apa yang dimaksud oleh Al-Qur’an. Sebenarnya arti kata ar-Rabb didalam bahasa dan didalam Al-Qur’an al-Karim tidak keluar dari arti “ Yang memiliki urusan pengelolaan dan pengaturan”. Makna umum in i sejalan dengan berbagai macam ekstensi (mishdaq)-nya, seperti pendidikan, perbaikan, kekuasaan, dan kepemilikan. Akan tetapi, kita tidak bisa menerapkan kata ar-Rabb kepada arti Penciptaan, sebagaimana yang dikatakan oleh golongan Wahabi/Salafi. Untuk membuktikan secara jelas kesalahan ini, marilah kita merenungkan ayat-ayat berikut ini, supaya kita dapat menyingkap arti kata ar-Rabb yang terdapat didalam Aal-Qur’an: Surat Al Baqarah (2) : 21: “Wahai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu.” Dalam surat Al Anbiyaa (21) : 56: “Sebenarnya Rabb kamu ialah Rabb langit dan bumi yang telah menciptaka

Ciri Khas Orang Ahlu Sunah Wal Jamaah Itu Pasti Berpedoman Seperti Ini

Gambar
I. AQIDAH AHLUSSUNNAH WA L JAMAAH Aqidah ini disebut dengan Aqidah Ahlus Sunnah karena para penganutnya selalu berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah SAW, dan disebut dengan Aqidah Ahlul Jamaah karena aqidah ini merupakan aqidah penganut Islam yang berkumpul dalam kebenaran dan tidak berpecah-pecah dalam dien. Mereka senantiasa mengikuti manhaj imam-imam yang haq dan tidak keluar darinya dalam setiap urusan-urusan aqidah. Mereka adalah Ahlul Atsar, Ahlul Hadits, At Thaifah Al Manshurah dan Al Firqah An Najiyyah. Ibnu Taimiyyah menyebutkan: “Inilah aqidah golongan yang selamat lagi tertolong hingga hari kiamat- Ahlus Sunnah wal Jamaah-, yaitu: beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitabkitab- Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari berbangkit setelah mati, dan beriman kepada taqdir Allah yang baik maupun yang buruk. ( Majmu’ Fatawa, hal: III/129 ) 1. Ahlus Sunnah wal Jamaah menyepakati prinsip-prinsip penting (Al Ushul) yang kemudian menjadi ciri dan inti aqidah mereka. Yait

Anda Islam, Minimal Harus Mempunyai Identitas Keyakinan Seperti Berikut

Gambar
Muqoddimah Sesuatu yang paling berharga yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba adalah aqidah yang benar. Maka ilmu yang membahas tentang aqidah yang benar adalah ilmu yang amat penting dibandingkan ilmu-ilmu yang lainya. Dan diskusi-diskusi yang diadakan jika hal itu untuk membela dan menjaga aqidah yang benar maka itu adalah sebaik-baik diskusi. Saat ini kami sungguh sangat berbahagia jika pada kesempatan ini kami para alim ulama untuk bersama-sama mendiskusikan aqidah dan bagaimana upaya kita untuk menjaga aqidah umat. Kami yakini bahwa kita semua akan senantiasa dalam lindungan dan pertolongan Allah sesuai janji Allah : وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ (٦٩) “Dan mereka yang bersungguh-sungguh mencari kebenaran-Ku sungguh Aku akan memberi petunjuk kepada mereka”. Menjaga aqidah umat adalah sebaik-baik hadiah yang diberikan oleh para ulama kepada mereka kapan dan dimanapun berada. Lebih-lebih dis

Orang sudah di panggil Ustadz, itu belum tentu ada nilainya di hadapan Alloh

Gambar
salah satu misi  islam yang penting  adalah membebaskan manusia dari ras,diskrimanasi, mengikat manusia dengan ikatan aqidah.  Bahwa dari manapun orang datang, apapaun warna kulitnya suku apapun dia dilahirkan kalau aqidahnya sama itulah saudara kita, hal  demikian jika kita berbicara kekhususan islam. Masyarakat indonesia itu berbagai model ,corak warna budaya dan agama, apakah cukup hanya berbekal bacaan tauhid lantas kita memusuhi orang yang tidak mau mengucapakan kalimat tauhid. Kalau anda memahami seperti itu, berarti anda tergolong orang yang sangat benar,,,,,,,, benar-benar bodoh. Kalimat tauhid itu hanyalah sebagai simbol pembeda dengan agama lain yang tentunya nanti ada undang-undang islam yang sudah mengatur, contoh :  'jika ada orang sudah mengucapkan syahadat berarti dia sudah pasti islam, kalau sudah demikian dia akan terkena tuntutan dan aturan-aturan islam.  Dalam aturan Islam, banyak sekali hal-hal tercakup di dalamnya termasuk ibadah, amaliah, dan lai

Mengenal Siapa Itu Tuhan

Gambar
  Pepatah mengatakan: Tak jumpa maka tak kenal, tak kenal maka tak cinta. Cinta kepada Allah semata. Cinta kasih adalah rahasia Allah. Alloh- adalah dzat yang menciptakan manusia dalam bayangan Rahman (hadist Rosululloh). Bagaimana caranya kita mengenal Dzat Allah? Dimana? Kemana kita harus mencari Dzat Allah? Apakah harus ke Mekkah ataukah ke negeri Cina? Apakah sedemikian jauhnya Dzat Allah itu berada? Bagi umat Islam sebagai bahan rujukannya adalah Al Qur’an dan hadist Rosulullah. BERDASARKAN AL QUR’AN ADALAH SEBAGAI BERIKUT : 1. BILA HAMBA-HAMBA KU BERTANYA TENTANG AKU KATAKANLAH BAHWA AKU DEKAT (AL BAQARAH 2 : 186). 2. LEBIH DEKAT AKU DARI PADA URAT LEHER (AL QAF 50 : 16). 3. KAMI AKAN PERLIHATKAN KEPADA MEREKA TANDA-TANDA (AYAT-AYAT) KAMI DI SEGENAP PENJURU DAN PADA DIRI MEREKA (FUSHSHILAT 41 : 53). 4. DZAT ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU (FUSHSHILAT 41 : 54). 5. DIA (ALLAH) BERSAMAMU DIMANAPUN KAMU BERADA (AL HADID 57 : 4). 6. KAMI TELAH MENGUTUS