Munculnya Tasawwuf

Zaman Nabi SAW tidak ada tasawuf, akan tetapi sikap perangainya serta dari para sahabat telah menunjukkan sifat tasawuf.
Tasawuf muncul sebagai akibat dari ketidakselarasan kondisi social politik pada masa setelah sahabat yang jauh dari nilai-nilai seperti masa lalu untuk kembali ke jalan islam yang lurus dengan mendekatkan diri kepada-Nya.
Lahirnya tasawuf didorong oleh beberapa faktor:
 (1) reaksi atas kecenderungan hidup hedonis yang mengumbar syahwat, 
(2) perkembangan teologi yang cenderung mengedepankan rasio dan kering dari aspek moral-spiritual, 
(3) katalisator yang sejuk dari realitas umat yang secara politis maupun teologis didominasi oleh nalar kekerasan,
 (4) perang politik yang saling mengorbankan satu dengan yang lain. Karena itu sebagian ulama memilih menarik diri dari pergulatan kepentingan yang mengatasnamakan agama dengan praktek-praktek yang berlumuran darah.
 Peri hidup Peri hidup Rasulullah dan sahabat-sahabatnya tidak didasarkan pada nilai-nilai material, nilai-nilai yang bersifat duniawi, misalnya mencari kekayaan pribadi, melainkan bertumpu pada nilai-nilai ibadah, mencari keridhaan Allah SWT. Akhlak mereka demikian tinggi, tunduk, patuh kepada Allah, tawadhu’ (merendah diri) dan sebagainya, bagaikan tanaman padi, kian berisi kian merunduk. Peri hidup Nabi dan para sahabatnya yang terpuji (akhlaqul karimah) tersebut antara lain:
-Hidup zuhud (tidak mementingkan keduniaan).
-Hidup qanaah (menerima apa adanya).
-Hidup taat (senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya).
-Hidup istiqamah (tetap beribadah).
-Hidup mahabbah (sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, melebihi cinta kepada dirinya dan makhluk lainnya).
-Hidup ubudiah (mengabdikan diri kepada Allah)
Munculnya Tasawwuf
Timbulnya tasawuf dalam islam tidak bisa dipisahkan dengan kelahiran islam itu sendiri, yaitu semenjak Muhammad diutus menjadi Rasul untuk segenap umat manusia dan alam semesta. Fakta sejarah menunjukan bahwa pribadi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan tahanuts dan khalawat di gua Hira’ disamping untuk mengasingkan diri dari masyarakat kota Mekkah yang sedang mabuk memperturutkan hawa nafsu keduniaan. Di sisi lain Muhammad juga berusaha mencari jalan untuk membersihkan hati dan mensucikan noda- noda yang menghinggapi masyarakat pada masa itu. Tahanuts dan khalawat yang dilakukan Muhammad SAW bertujuan untuk mencari ketenagan jiwa dan keberhasilan hati dalam menempuh liku- liku probelma kehidupan yang beraneka ragam , berusaha untuk memperoleh petunjuk dan hidayah serta mencari hakikat kebenaran , dalam situasi yang demikianlah Muhammad menerima Wahyu dari Allah SWT, yang berisi ajaran- ajaran dan peraturan- peraturan sebagai pedoman dalam mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Nahwu Seri 3

Belajar Jawahirul Maknun- Tentang Fashohah,Tanafur,Ta'qid

Surah at Takatsur 102