Orang sudah di panggil Ustadz, itu belum tentu ada nilainya di hadapan Alloh


salah satu misi  islam yang penting  adalah membebaskan manusia dari ras,diskrimanasi, mengikat manusia dengan ikatan aqidah.  Bahwa dari manapun orang datang, apapaun warna kulitnya suku apapun dia dilahirkan kalau aqidahnya sama itulah saudara kita, hal  demikian jika kita berbicara kekhususan islam.

Masyarakat indonesia itu berbagai model ,corak warna budaya dan agama, apakah cukup hanya berbekal bacaan tauhid lantas kita memusuhi orang yang tidak mau mengucapakan kalimat tauhid. Kalau anda memahami seperti itu, berarti anda tergolong orang yang sangat benar,,,,,,,, benar-benar bodoh. Kalimat tauhid itu hanyalah sebagai simbol pembeda dengan agama lain yang tentunya nanti ada undang-undang islam yang sudah mengatur, contoh : 'jika ada orang sudah mengucapkan syahadat berarti dia sudah pasti islam, kalau sudah demikian dia akan terkena tuntutan dan aturan-aturan islam. 

Dalam aturan Islam, banyak sekali hal-hal tercakup di dalamnya termasuk ibadah, amaliah, dan lain-lain. Bisa di ambil kesimpulan, islam itu bukan hanya umat untuk islam saja secara khusus , tapi menyeluruh untuk semua umat. Islam itu  harus bisa saling bermasyarakat dan memasyarakatkan umat, bersama-sama, gotong-royong dibawah satu bendera kesatuan. Karena toleransi beragama itu juga sangat di anjurkan junjungan nabi agung muhammad SAW, sedangkan tauhid itu hanya simbolis kekhusuan sebuah agama yang pada kali ini di terapkan untuk islam.

Ternyata ikatan aqidah itu lebih kuat dibanding ikatan darah sekalipun, islam membebaskan manusia dari ras diskriminasi. Rosululloh sendiri telah mengajarkan dari kutipan hadist berikut 

إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم


"inalloha layandئuru ila sowarikum wa la ila amwalikum walalkin yandئuru ila qulubikum wa a'malikum " 
Alloh itu tidak melihat potonganmu, Alloh  tidak melihat hartamu , tapi yang Alloh lihat adalah adalah hatimu dan amal perbuatanmu, kemudian satun-satunya yang menyebabkan manusia merasa lebiih tinggi dari yang lain adalh ketaqwaanya kepada Alloh.

sehingga dalam alquran dijelaskan

إن أكرمكم عند الله أتقاكم


                               " inna akromakum ngi'ndalloh atsqokum "
paling mulia di antara kamu menurut pandangan alloh adalah orang yang bertaqwa kepadanya  .

 Binatang saja harganya tidak sama , sapi yang paling sering di lihat dulu umumnya adalah badanya, jika  gemuk pasti ada harga lebih dari pada yang kurus, tapi burung perkutut lebih mahal dari sapi padahal perkutut dagingnya sedikit. Kenapa bisa terjadi, karena perkutut lebih mahal bukan karena pada daginnya tapi pada suaranya. Lalu dimana harga manusia, apakah sama yang paling gemuk itu bagus, oh bisa saingan dengan sapi, pada suaranya tentu tidak juga.

 Apakah kalau sudah pakai jubah,gamis atau pun baju taqwa , jenggot panjang, pakai surban , pangilanya ustadz sudah di anggap lebih dari pada yang tidak, itu juga belum tentu. Karena Alloh telah memutuskan bahwa nilai kualitas ketaqwaan itu bukan dari penampilan, akan tetapi dari amaliah dan kebaikan hatimu. kalau masalah aksesoris itu bisa di atur , dengan segala penampilan agar orang lain simpatik. tapi jika tidak  di imbangi dengan amal yang baik, itu percuma dihadapan Alloh.

Marilah kita mulai dari sendiri  dulu sebelum menilai kekurangan dan kesalahan orang lain. jangan mudah terpedaya dengan penampilan, karena banyak penampilan tapi tidak sesuai dengan tingkah laku, namun ada benarnya juga penampilan itu penting. Ada satu qoidah fiqih yang berbunyi, 

                                                                                                                                  Adhohir tadulu 'ala bathin, bahwasanya perkara luar itu menunjukan dalam. Tapi dalil ini pun kurang tepat menurut kami jika diarahkan pada kasus aksesoris penampilan di atas. Karena esensi  qoidah tersebut hanya menyangkut diri seseorang mengenai kualitas ibadah itu bisa untuk menilai orang itu baik,soleh, alim atau sebaliknya. 

Jika bicara dalil itu sangat banyak, andai utnuk mencari perbedaan dengan adu argumen itu sangat mudah tapi untuk mencari kemufakatan bersama itu yang sulit. Oleh karena jika kita belum mampu memainkan dalil agama terutama ayat al-qur'an lebih baik diam, dan ingat ql-qur'an itu rahmat tapi juga bisa laknat. Satu pesan dari saya . jangan lah mudah diperbodoh dengan orang-orang yang disebut ustadz , karena ustadz itu ada kriteria dan syaratnya. 

Lain kali akan saya bahas disini, ustadz itu tidak cukup hanya bisa  pidato , main dalil, yang cuma memakai buku terjemah. 

semoga bermanfaat. salam kami kaum pesantren akan terus berjuang sampai titik darah kami mengering.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Nahwu Seri 3

Belajar Jawahirul Maknun- Tentang Fashohah,Tanafur,Ta'qid

Surah at Takatsur 102