Mukjizat Rosul Terpenting Adalah Kitab Suci

Telah disebut dalam pelajaran sebelumnya bahwa Mu’jizat terbesar yang diberikan kepada rasul terakhir Muhammad saw yaitu berupa al-Qur’anul Karim, kitab suci agama islam yang akan terjaga keasliannya hingga akhir zaman. Susunan bahasa dan gaya sastra al-qur’an yang tinggi menjadi bukti kuat jika ayat ayat dalam al-Qur’an bukanlah buatan manusia melainkan wahyu Allah.
Seperti telah disebutkan sebelumnya mukjizat diambil dari bahasa Arab a’jaza-y’ujizu yang berarti melemahkan, mengalahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya atau yang bisa melemahkan sesuatu itu dinamakan mukjizat atau pihak yang mampu melemahkan pihak lain dan mampu membuat lawannya lemah atau kalah, dinamakan mukjizat.
Atau dalam istilah lainya mukjizat adalah suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seorang nabi atau rasul, dijadikan sebagai bukti kenabian atau kerasulannya yang bisa melemahkan orang-orang yang ragu dengan apa yang telah dibawanya. Jadi mukjizat adalah hal yang tidak masuk akal dan tidak bisa dipelajari dan dibahas kenapa hal itu bisa terjadi. Mukjizat wajib diimani oleh setiap muslim yang didengar melalui ikhbariat – al-Quran dan Hadits.
Para nabi dan rasul sebelum Rasulallah saw  telah diberikan kepada mereka bermacam mancam mukjizah sesuai dengan keadaan dan tantangan pada zaman mereka. Tapi mukjizat mukjizat itu hanya berlaku pada masa itu atau tidak bersifat kekal.
Contohnya, perahu nabi Nuh as bisa selamat dari bahaya tsunami dan ombak yang dahsyat. Nabi Ibrahim as tidak hangus terbakar dan bisa selamat hidup di dalam kobaran api. Tongkat nabi Musa as bisa berubah menjadi ular dan menelan semua ular ular tukang sihir. Nabi Isa as bisa menyembuhkan penyakit, menghidupkan orang mati, bisa berbicara sewaktu bayi. Dan masih banyak lagi mukjizat mukjizat para nabi dan rasul yang diberikan Allah kepada mereka tapi bersifat sementara, tidak kekal dan berlaku pada masa dan tempat mereka berada dan berakhir dengan wafatnya mereka
Berlainan dengan dengan mukjizat al-Qur’an yang diturukan kepada Rasulallah saw. Mukjizat beliau yang berupa al-Qur’an tidak dibatasi oleh tempat dan masa tertentu. Mukjizat beliau berlaku untuk setiap tempat dan masa, dapat dijangkau oleh setiap manusia yang menggunakan akal di mana saja dan kapan saja.
Al-Qur’an merupakan mu’jizat yang bersifat kekal tidak pernah punah, berbeda dengan mu’jizat para nabi dan rasul sebelumnya. Al-Qur’an adalah mu’jizat ilmiah yang mencakup semua urusan manusia dunia dan akhirat. (lihat pembahasan al-Qur’an pada pelajaran sebelumnya)
Al-Qur’an adalah kitab suci yang wajib diimani dan diyakini dengan keyakinan yang kuat akan kesuciannya. Berlainan dengan kitab kitab suci sebelumnya, Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril as itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun yang terdiri dari 30 juz. Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan di gua Hira’ ketika Nabi saw sedang berkhalawat atau menyendiri. Pada saat itu pula beliau dinobatkan sabagai Rasulullah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat.
Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ”Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.”.  Ayat tersebut turun pada Rasulallah saw ketika melakukan haji wada’ kemudian setelah menerima wahyu tersebut beliau wafat.
Al-Quran diturunkan kepada Nabi saw untuk menghapus syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu. Ia merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa, berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan didunia agar tercapai kebahagiaan diakhirat.
Al-Qur’an tidak diragukan lagi kebenaran dan keasliannya, terperihara dari mulai diturunkan sampai masa yang tidak bisa ditentukan. Para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah saw dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Nahwu Seri 3

Belajar Jawahirul Maknun- Tentang Fashohah,Tanafur,Ta'qid

Surah at Takatsur 102