Untuk Jadi Ulama Paling Enggak Menguasai Ilmu Ini


Dalam islam itu ada pedoman yang menuntun kehidupan dari segala aspek, apa lagi kalau bukan qur'an dan hadist. Namun untuk bisa mengarah kesana agar kita bisa memahami dan mengamalkan secar benar ada beberapa metode yang harus kita kuasai dulu, salah satunya adalah ilmu shorof atau olah kata bahasa arab. Jadi sudah pasti sesat jika ada ulama berfatwa tapi tidak paham nahwu shorof, seperti mereka orang-orang bodoh yang dengan instan dapat label ustad tapi tidak di imbangi dengan ilmu yang mumpuni. Di indonesia banyak, ciri-cirinya mereka yang berjenggot,celana cingkrang, sok islami, menganggap paling benar di antara yang lain, mengkafirkan, membid'adkan, itulah orang yang goblok tapi tertutup. Dan yang paling urgen adalah bahasa surga itu yang di pakai bahasa arab , bukan yang lain, jika anda memang belum mampu menguasai tentang agama entah apa pun alasanya, untuk mencari keselamatan dunia akherat jangan sekali-kali berfatwa tentang agama, dan jadikanlah rujukan ibadah ataupun amaliyah  pada kyai yang sudah banyak di akui kealimanaya.

Definisi Ilmu Sharaf

Ilmu sharaf adalah pengetahuan untuk menganalisa sebuah kata berbahasa Arab ketika dalam keadaan berdiri sendiri. Pembahasannya meliputi pembentukan kata serta aturan perubahannya menjadi kata-kata baru yang merupakan turunan dari sebuah kata berbahasa Arab. Dalam ilmu tata bahasa Indonesia disebut morfologi.

 Jenis Tashrif

Tashrif itu ada dua macam:

Tashrif Ishtilahi(تَصْرِيْفٌ اِصْطِلاَحِيٌّ)ا, yaitu perubahan kata yang didasarkan pada perbedaan bentuk katanya seperti merubah sebuah kata kerja bentuk lampau menjadi kata kerja bentuk sedang, kata kerja bentuk perintah, kata kerja bentuk larangan, dan seterusnya.
Tashrif Lughawi (تَصْرِيْفٌ لُغَوِيٌّ), yaitu perubahan yang didasarkan pada jumlah dan jenis pelakunya seperti perubahan sebuah kata benda tunggal menjadi kata benda berjumlah dua, menjadi kata benda jamak, dan sebagainya.
Definisi dan Fungsi Ilmu Shorof Bagi Santri Pemula

Fungsi Ilmu Sharaf bagi Santri Pemula

Untuk dapat memahami fungsi ilmu sharaf bagi santri pemula perhatikanlah ilustrasi kasus berikut, ketika kita mendapati sebuah kata berbahasa Arab misal kata مرويatau kata مستقبلكم muncullah pertanyaan-pertanyaan:ا

Bagaimana cara membacanya?
Apa artinya?
Jika dicari dalam kamus bagaimanakah caranya?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu kita harus mempelajari ilmu sharaf. Karena setelah seseorang mempelajari dan memahami kaidah-kaidah dalam ilmu sharaf maka dia akan memiliki kecakapan antara lain:

Mudah dan cepat mencari arti kata berbahasa Arab di dalam kamus Arab-Indonesia sehingga penggunaan kamus menjadi optimal.
Bisa memperkirakan dan menentukan arti kata yang tidak didapatinya di dalam kamus sehingga ketergantungan terhadap kamus menjadi berkurang.
Bisa memberikan harakat dengan benar pada kata-kata berbahasa Arab dalam tulisan arab gundul atau kitab kuning dan mampu menerjemah dengan baik.
Beberapa Istilah Penting dalam Ilmu Sharaf

Supaya lebih mudah memahamipelajaran ilmu sharaf maka terlebih dahulu kita harus memahamibeberapa istilah penting yang akan sering disebut di tengah-tengah pembahasan ilmu sharaf. Istilah-istilah tersebut antara lain:

1. Wazan

Wazan artinya timbangan, pola atau formulasi kata yang umumnya dengan menggunakan variasi komposisi huruf-huruf ف ,ع , dan ل.Contoh:ا

Wazan dari kata كَتَبَadalahفَعَلَ
Wazan dari kata كَاتِبٌadalah فَاعِلٌ
Wazan dari kata اِنْـقَطَعَ adalahاِنْـفَعَلَ
2. Mauzun

Mauzun artinya kata yang ditimbang atau yang dicocokkan dengan wazannya. Seperti contoh pada poin 1 kata فَعَلَdisebut wazan sedangkan kata كَتَبَ disebut mauzun.

3. Huruf ‘illat

Huruf ‘Illat artinya huruf penyakit yaitu ا,و,danي.

4. Tashrif

Tashrif artinya mengubah bentuk dasar menjadi kata-kata turunan dengan mengikuti aturan dan pola tertentu sehingga dihasilkan kata-kata baru dengan makna yang berbeda-beda.

5. Muqabalah

Muqabalah arti bahasanya adalah “saling berhadapan”. Yang dimaksud dengan muqabalah di sini adalah memperhadapkan atau membandingkan kata-kata dengan wazannya. Contoh, kata مَنَعَ dikatakan memiliki wazan فَعَلَ, karena huruf mim pada kataمَنَعَ setentang dengan huruf fa pada wazan فَعَلَ; huruf nun pada kata منَعَ setentang dengan huruf ‘ain pada wazan فَعَلَ ; dan huruf ‘ain pada kataمَنَعَ setentang dengan huruf lam pada wazanفَعَلَ . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Nahwu Seri 3

Belajar Jawahirul Maknun- Tentang Fashohah,Tanafur,Ta'qid

Surah at Takatsur 102